Postingan

A little bite of cookie

Sore ini rasanya badanku rasanya lelah sekali, sehingga kuputuskan untuk menghentikan pekerjaanku dan pulang. Sesampai di rumah, aku memutuskan untuk tidur lebih dulu, dengan janji bahwa aku akan bangun dan melanjutkan pekerjaanku. Beberapa saat dari aku tidur, aku menerima telfon dari salah seorang temanku karena membicarakan sesuatu. Setelah kuselesaikan pembicaraanku dan kututup telepon, aku kembali tidur karena merasa badanku masih sangat berat. Entah untuk berapa lama, aku tersentak. Dalam sepersekian detik aku akan bangun itu, seperti kudengar suara berkata samar-samar: "...... kalau mau mendapatkan atau menerimanya ya harus lepas dulu baju zirah nya...." Sementara itu diucapkan, seperti aku melihat 2 buah baju zirah dengan warna metalik, namun aku tidak yakin benar tentang warnanya. Aku hanya merasa seperti sempat menyahut "..... Oooooo...." dan terbangun Bersamaan dengan detik terakhir, kudengar gonggongan Nori yang minta makan....... Kenapa dengan baju

BALADA ANGAN ANGIN-ANGIN

Di penghujung senja yang mulai memudar aku merasa hampa pada angan yang pernah kugenggam aku merasa nasibku memucuk dalam batas cekak yang tak lagi seluas dulu memang hanya bayang namun rasanya begitu nyata mencegat di hari lalu aku berujar untuk minta satu waktu untuk meraih kembali angan  yang terangin-angin siapa tahu jika saja bisa menjadi jejak bagi kakiku di esok hari namun seketika anganku menjadi kelu langkahku gontai berharap ini hanya akan berlalu ketika tanggungan masih ada satu aku tak mampu berseru tak kuasa aku merajuk pikirku kusudahi saja ini telah cukup memang aku masih punya suara untuk berseru dan mulut yang masih sanggup berucap tapi aku merasa hidupku ini telah cukup tak perlu lagi menjadi beban di punggung ahh... sungguh aku tak sanggup barangkali aku hanya perlu mengeja dengan sedikit lebih sungguh maka tak perlu kupinta dengan seruan dan ucapanku bagaimanapun masih ingin kugenggam angan itu biamana senja benar-benar berla
Gambar
Gak selalu kita berjumpa dengan hari terang, kadang kita perlu melewati hari gelap; tapi yang penting bukan apa yang akan kita jumpai atau lewati melainkan bersama Siapa diri kita saat itu. "Aku sekali-kali tidak akan melupakanmu dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkanmu." Jesus Immanuel Dia selalu beserta kita ^^ Amen

DI SEBUAH KEBUN JAGUNG KAU MENEMUKANKU

Gambar
Kebun jagung ini berjarak 200 meter dari rumah Kakekku, luasnya ternyata tidak lebih dari 2 hektar. Pagi yang dingin ini tak menghalangiku untuk mengunjunginya meski bukan masa panen, karena masih dibutuhkan waktu dua bulan lagi bagi tongkol-tongkol jagung yang terselip itu siap untuk dipetik. Dua hari ini hatiku serasa membeku, peristiwa yang baru saja terjadi membuatku sedih sampai tak mampu lagi menangis. Di kebun jagung ini pernah terjadi dua hal sekaligus yang mengubah hidupku sebagai seorang Dias. Sejenak aku teringat saat usiaku masih 5 tahun, dahulu kebun ini serasa sebuah hutan lebat yang ditumbuhi tanaman jagung dewasa dengan rapat sampai-sampai aku menangis karena tidak dapat menemukan jalan keluar dari dalamnya. Masih melekat dalam ingatanku bagaimana takutnya aku saat itu, dalam benakku aku merasa sudah tamat hidupku. aku membayangkan bahwa aku tersesat ke sebuah dunia yang lain yang berbeda dengan yang selama ini aku kenal. Tidak ada Papa, Mama, Kakek, Nenek,
Gambar
belajar menulis lagi...... ^^

--- Doa Imanku ---

wahai kertas merah jambu pada tanggal dua tujuh bulan enam tahun ketujuh harapku buku itu segera membantu buku yang baru akan tiba esok atau mungkin sabtu                      sejumput rasa takut kalau-kalau semua tipu-tipu namun tak sudi aku kalut tak berniat aku tersangkut pada pikiran orang paranoid akut ya seperti yang hatiku tahu hidup ini ada Yang Maha Tahu dan Dia sudah tentu tidak jauh tidak sekejam itu di angan-Nya tentangku tidak sejahat itu rancangan-Nya bagiku jiwaku percaya sepenuh cinta-Nya yang dibiarkan jatuh ke semua umat tak terkecuali aku akan selalu mengatur segala jalan yang berliku itu tidak akan menjadi kutuk tetapi akan senantiasa penuh berlimpah dengan syukur 12:14 27 juni 2013

“SEGALA PERKARA YANG TERJADI MEMBUATKU MENGERTI APA ARTINYA MENCINTAI TUHAN.”

                                                                                                                                                                                  Fuuuhhh.... lagi termehek-mehek ney sama Tuhan, saat aku menoleh sedikit ke belakang. Sepanjang sepuluh tahun perjalanan hidupku ini Tuhan nyatakan banyak hal yang dulu aku gak ngerti. Bahkan rancangan-Nya yang sempat tergambar di mataku melebihi batas hidup yang aku pikirkan. Di kota ini proses Tuhan buat kehidupan dan pribadiku semakin lengkap, walau belum sempurna namun sedang menuju ke kesempurnaan sesuai dengan gambaran yang sudah sejak dahulu direncanakan-Nya. “Tuhan tidak akan pernah meminta kita pergi ke suatu tempat dimana Dia tidak memimpin. Tuhan juga tidak akan meminta kita mengerjakan suatu hal yang mana Dia tidak membimbing.” Kata-kata itu kuperoleh dari seorang sahabatku di masa SMA. Kata-kata itu yang pernah menjadi kekuatan saat aku merasa tersesat di penggalan perjalanan hidupku